Estimasiwaktu pendakian gunung arjuno 3339 mdpl oktober 11, 2017 dalam travelling. Untuk dapat mendaki gunung arjuno ini banyak sekali alternatif jalur yang dapat dilalui oleh para pendaki diantaranya jalur pendakian via tretes, via purwosari, via lawang, via batu, via karangploso, dan via sumberawan. Siapa tau bisa jadi referensi buat agan
Pendakiantanggal 6 Juni 2019Gunung Arjuno 3.339 MDPL Via Purwosari / Purwodadi PasuruanHarga Simaksi: Rp 10.000/jiwa/hariParkir motor: Rp 5.000/motor/hariSu
GUNUNGARJUNA JALUR PURWOSARI. Gunung Arjuna dengan ketinggian 3.339 mdpl, sejak jaman Kerajaan Singasari dan Majapahit sudah dijadikan tempat pemujaan. Seperti halnya gunung penanggungan yang terletak tidak begitu jauh dari gunung arjuna ini, keduanya banyak memiliki peninggalan sejarah berupa bangunan pemujaan.
Adabeberapa jalur pendakian Gunung Arjuno, yaitu : Jalur pendakian via Purwosari Jalur pendakian via Lawang Jalur pendakian via Batu Jalur pendakian via Tretes Pendakian via Karangploso Pendakian via Sumberawan Transportasi ke Basecamp Purwosari
Duajalur pendakian favorit Gunung Arjuno - Welirang yakni jalur Tretes dan Tambak sari (Purwosari) kembali dibuka pada 12 Oktober 2020. Namun pembukaan ini masih dalam tahap uji coba jalur pendakian dan belum dibuka secara resmi.
ensisEC. Gunung Arjuno tergolong salah satu gunung dengan pendakian yang cukup berat di Jawa. Di samping jalur tretes yang populer, pendakian via Purwosari adalah salah satu jalur yang sangat menarik. Suasana mistis dengan berbagai situs peninggalan Kerajaan Majapahit dan tempat-tempat pemujaan ditemukan di sepanjang jalur pendakian. Inilah kenapa pendakian Gunung Arjuno via Purwosari disebut sebagai pendakian spiritual. Gunung Arjuno memiliki ketinggian mdpl, terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno masuk di dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Timur dan merupakan gunung berapi istirahat. Ada beberapa jalur pendakian Gunung Arjuno, yaitu Jalur pendakian via Purwosari Jalur pendakian via Lawang Jalur pendakian via Batu Jalur pendakian via Tretes Pendakian via Karangploso Pendakian via Sumberawan Transportasi ke Basecamp Purwosari Jalur pendakian Gunung Arjuno via Purwosari dimulai dari Desa Tambak Watu, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Ada beberapa alternatif cara ke basecamp Purwosari, yaitu Dari Malang Naik angkutan umum dari Terminal Arjosari ke pasar Purwosari. Lanjut naik ojek menuju pos perijinan Dusun Tambak Watu. Dari Surabaya Naik bus tujuan Malang, turun di kantor pegadaian Purwosari. Untuk ke basecamp bisa menggunakan ojek yang ada sepanjang malam. Dari Jakarta Naik kereta dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Lawang. Lanjut naik angkot atau ojek arah Surabaya, turun di kantor pegadaian. Lanjut naik ojek ke basecamp. Info & Tips Tarif ojek sekitar Rp. negoisasi dengan waktu ±30 menit. Pos perijinan ada di samping kantor pegadaian. Peta Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Purwosari Pendakian Gunung Arjuno via Purwosari tidak hanya didatangi oleh para pendaki saja, tetapi juga pelaku spiritual, karena di sepanjang jalur pendakiannya ada beberapa tempat yang dikhususkan untuk kegiatan spiritual. Mulai November 2019, pendakian Gunung Arjuno menggunakan sistem booking online untuk setiap jalur resmi, yaitu pos Tretes, pos Tambaksari Purwosari, via Lawang dan pos Sumber brantas. Baca Cara Booking Online Pendakian Gunung Arjuno Jadi lengkapi persyaratan pendakian dengan berkas tersebut. Pendakian Gunung Arjuno Basecamp - Pos 1 Onto Boego Dari Tambak Watu melanjutkan perjalanan menuju ke Pos 1 di jalur landai dengan pepohonan kopi di sekitarnya. Banyak persimpangan di jalur menuju pos 1, dan ikutilah pipa air yang ada. Jika tersesat jangan ragu untuk bertanya pada penduduk sekitar yang melintas atau bisa bermalam menunggu pagi. Onto Boego dengan ketinggian mdpl merupakan salah satu situs pemujaan yang pertama ditemui di jalur pendakian. Baca Mitos dan Situs Pemujaan Sipitual Gunung Arjuno Pos 1 Onto Boego - Pos 2 Tampuono Menuju pos 2, jalur pendakian masih berupa tanah padat berkelok dan menanjak. Jalur sudah memasuki hutan dengan pepohonan besar yang rapat. Pos 2 - Tampuono, ditandai dengan adanya warung untuk melepas lelah dan ada beberapa gubuk yang biasa digunakan para peziarah. Pos 2 - Tampuono Gubuk yang berada tepat di pos 2 adalah petilasan Eyang Sekutrem. Di pos 2 ini juga terdapat Sendang Dewi Kunti untuk mengisi perbekalan air. Untuk menuju ke Sendang Dewi Kunti, ikuti jalan paving ke arah kiri. Disana ada beberapa bangunan lagi sebagai tempat pemujaan dan juga gubuk untuk para peziarah. Pos 2 Tampuono - Pos 3 Eyang Sakri Jarak dari pos 2 ke pos 3 tidak jauh, jalan menanjak yang santai akan membawa sampai ke pos 3. Ada papan berisi petunjuk jalan di pertigaan ketika hampir sampai di pos 3, ikuti jalan ke arah jalur pendakian Gunung Arjuno. Ada satu shelter di pos 3 yaitu petilasan Hyang Sakri. Pos 3 - Eyang Sakri Pos 3 Eyang Sakri - Pos 4 Eyang Semar Selepas dari pos 3, jalur pendakian mulai menanjak. Jika sebelumnya berupa tanah padat, akan berubah menjadi batuan. Sesampainya di atas, jalan mulai landai dan kembali masuk ke hutan dengan pepohonan rindang. Trek Landai Menuju Pos 4 Tak jauh di tengah hutan, ada sebuah gubuk bertuliskan "Rahayu", yang ditulis dalam aksara jawa. Meski sebagai tempat pemujaan para peziarah, gubuk ini cocok untuk tempat istirahat sejenak, karena lokasinya yang teduh dan sunyi. Enak lah pokoknya. Pondok Rahayu Pos 4 - Eyang Semar Selepas dari gubuk, jalur pendakian Gunung Arjuno tetap menanjak dengan trek tanah padat yang didominasi akar-akar pepohonan dan batu-batu besar. Pendakian sangat menguras tenaga hingga sampai di pos 4. Di tempat ini ada sumber air, kecuali musim kemarau. Ada Pondok Konservasi Treppa dan juga gubuk-gubuk lain yang bisa digunakan untuk beristirahat. Di bagian atas ada patung Eyang Semar dan sebuah tempat pemujaan dengan beberapa dupa yang masih tertancap. Tempat ini dipercaya sebagai tempat moksa Eyang Semar. Pemujaan Eyang Semar Pos 4 Eyang Semar - Pos 5 Mangkutoromo Perjalanan dari pos 4 ke pos 5 tidak jauh. Jalurnya tetap menanjak berbelok-belok hingga menemukan candi yang besar dengan punden berundak di tengahnya. Itulah petilasan Mangkutoromo. Mangkutoromo Mangkutoromo adalah tempat camp favorit di sepanjang jalur pendakian Gunung Arjuno via Purwosari. Selain ada sumber air, tempat yang sangat luas dan gubuk untuk bermalam, ada beberapa tanaman yang bisa dimasak seperti paku-pakuan, jamur, dan lain sebagainya. Jangan ragu untuk bertanya, berbincang atau meminta bantuan ke penjaga hutan Mangkutoromo yaitu Pak Parto yang tinggal di gubuk sebelah kiri petilasan. Bapak dengan gaya khas aki-aki di jaman Kamandanu yang memiliki pusaka panah Arjuno ini tak akan segan memberi petunjuk bagi para pendaki. Ada beberapa anjing hutan di sekitar Mangkutoromo. Namun tenang, anjing jinak ini adalah peliharaan Pak Parto. Pusaka Panah Arjuno Ada beberapa mitos Gunung Arjuno yang perlu diketahui sebelum melanjutkan pendakian, seperti beberapa pantangan yaitu, jika jumlah ganjil maka haruslah membawa tongkat, tidak menggunakan pakaian berwarna merah dan untuk wanita yang sedang haid lebih baik tidak melanjutkan perjalanan. Sebelum melanjutkan perjalanan, cukupkan perbekalan air karena sumber air terakhir hanya ada di Mangkutoromo. Pos 5 Mangkutoromo - Pos 6 Candi Sepilar Selepas dari Mangkutoromo, jalur pendakian Gunung Arjuno berupa punden berundak yang lumayan tinggi dan cukup membuat ngos-ngosan. Sampai diatas akan menjumpai Candi Sepilar yang bentuknya mirip dengan petilasan Mangkutoromo namun lebih kecil. Pos 6 Candi Sepilar - Pos 7 Jawa Dwipa Trek mulai menanjak di tengah hutan yang didominasi pohon pinus. Tidak ada tempat datar di sepanjang jalur pendakian hingga sampai di Pos 7. Pos 7 - Jawa Dwipa, adalah lokasi camp favorit setelah Mangkutoromo. Meski tidak ada sumber air, lokasi ini cukup luas untuk membuat 4-5 tenda. Siapkan stamina di pos Jawa Dipa ini karena selepas Jawa Dipa, trek akan membutuhkan tenaga yang sangat ekstra. Pos 7 - Jawa Dwipa Trek Menuju Bukit Penyesalan Pos 7 Jawadwipa - Plawangan Selepas Jawa Dwipa, tidak ada ampun untuk trek yang akan dilalui menuju Plawangan. Trek yang sangat menanjak tanpa bonus di tengah hutan pinus dijamin sangat melelahkan. Ini adalah trek terpanjang yang dinamai bukit penyesalan dimana ketika sampai di atas, masih ada bukit yang harus didaki lagi. Ini adalah jalur pendakian Gunung Arjuno yang paling menguras tenaga. Plawangan Plawangan - Puncak Arjuno Semakin dekat ke Plawangan, jalur lumayan landai dan tinggal mengikuti jalur ke kiri memutar bukit hingga sampai Plawangan. Plawangan adalah pertigaan dimana ada petunjuk arah untuk ke puncak Gunung Arjuno dan jalur via Lawang Ada beberapa tempat datar yang bisa digunakan untuk beristirahat atau membuat tenda kecil maupun shelter, lokasinya ada di sekitar jalur ke arah puncak. Dari Plawangan ke Puncak Gunung Arjuno, jalur masih menanjak didominasi pepohonan cantigi. Tidak dibutuhkan waktu lama, ketika sampai pada daerah bebatuan, puncak Ogal Agil sudah nampak dan hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit hingga sampai di Puncak Gunung Arjuno. Di puncak Arjuno, tampak Gunung Welirang dan juga Gunung Semeru. Tips Pendakian Gunung Arjuno Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan. Terdapat air di sepanjang jalur hingga Mangkutoromo, tapi jika musim kemarau, air terbatas dan hanya bisa ditemukan di pos tertentu seperti di Pos 2 - Tampuono dan Mangkutoromo. Ada warung di Pos 2 - Tampuono, yang cocok untuk beristirahat. Jangan merusak tempat pemujaan atau situs yang ada di sepanjang jalur pendakian. Lokasi camp yang strategis adalah di Mangkutoromo karena ada shelter dan sumber air. Tidak ada salahnya jika ingin camp di Jawadwipa untuk mengejar waktu summit. Hormati peraturan yang ada di sepanjang jalur pendakian, mengingat purwosari adalah jalur pendakian spiritual yang berhubungan dengan hal mistis. Jika cuaca buruk, segera turun dari puncak karena rawan sambaran petir, atau bisa menunda waktu ke puncak. Jika ingin lintas jalur, ada sedikit tempat datar di dekat Plawangan untuk mendirikan tenda. Jangan membuang sampah sembarangan maupun melakukan vandalisme di sepanjang jalur pendakian khususnya pada candi dan batuan di puncak Arjuno. Cheers... Estimasi Waktu Pendakian Gunung Arjuno Basecamp - Pos 1 1 jamPos 1 - Pos 2 1 jamPos 2 - Pos 3 10 menitPos 3 - Pos 4 1 jam 30 menitPos 4 - Pos 5 40 menitPos 5 - Pos 6 20 menitPos 6 - Pos 7 1 jam 45 menitPos 7 - Plawangan 3 jam 30 menitPlawangan - Puncak 1 jam
Gunung Arjuno merupakan Gunung tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Raung, dengan ketinggian mencapai 3339 di atas permukaan laut, gunung ini sendiri memiliki bentuk kerucut dan merupakan gunung api yang masih aktif. Dengan ketinggian yang cukup menantang membuat gunung ini menjadi salah satu favorit bagi sebagian besar pecinta alam untuk menaklukkan ketinggian gunung Arjuno ini. Gunung yang secara letak administratif berada di Kota Batu yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang. Untuk dapat mencapai gunung ini, kamu bisa melewati jalur Purwosari yang merupakan jalur favorit bagi banyak pendaki untuk bisa menaklukkan gunung ini. Berikutut ini adalah info lengkap pendakian Gunung Arjuno Via Purwosari yang bisa menjadi refrensi bagi kamu yang baru pertama kali hendak menaklukkan gunung ini. Kenapa Harus Memilih Jalur Purwosari Untuk Dapat Menuju Gunung Arjuno? Ada beberapa alasan yang membuat jalur pendakian Gunung Arjuno via Purwosari ini dianggap lebih menarik dan dipilih sebagian besar pendaki untuk dapat mencapai Gunung Arjuno. Salah satunya karena di sepanjang perjalanan selama melewati jalur Purwosari ini pendaki akan sekaligus menapak tilas peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit sepanjang jalur pendakian di jalur Purwosari. Sehingga tidak heran jika jalur ini dikenal sebagai jalur mistis karena di sepanjang perjalanan kamu tidak hanya bisa melihat situs peninggalan masa lampau tapi juga bertemu dengan tempat-tempat pemujaan yang dipenuhi dengan berbagai macam sesaji serta dupa yang akan mengeluarkan aroma khas yang membuat bulu kuduk merinding. Tidak salah jika jalur Purwosari ini menjadi salah satu pemacu adrenalin bagi pendaki juga sebelum bisa sampai ke Puncak Gunung Arjuno. Kelebihan lainnya jika kamu melewati jalur ini, kamu bisa menemukan banyak sumber mata air hingga ke Mangkutoromo. Sehingga bisa dijadikan sebagai tempat istirahat sejenak sekaligus melepas dahaga dengan menikmati air langsung dari sumber mata air yang masih bersih dan segar. Titik Awal Pendakian Jalur Purwosari Menuju Puncak Gunung Arjuno Jalur pendakian melalui Purwosari dimulai dari Desa Tambak Watu, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Jika dari Malang bisa ditempuh menggunakan angkutan Bus dari terminal Arjosari Malang dengan tujuan Pasar Purwosari. Dari sini, kamu masih harus melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum menuju pintu Pos Perijinan. Sehingga disarankan bagi kamu yang hendak mendaki ke Puncak Gunung Arjuno via Purwosari untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti motor. Agar bisa langsung turun ke Pos Perijinan. Di Pos Perijinan ini juga disewakan berbagai macam keperluan yang bisa mendukung perjalanan kamu ke Puncak Gunung Arjuno seperti gas, kompor dan peralatan lainnya. Sehingga kamu tidak perlu repot-repot membawa sendiri dari rumah. Daftar Pos Di Jalur Pendakian Purwosari Base Camp Menuju Post Onto Beogo Estimasi waktu 1 jam Titik pertama pendakian dimulai dari Desa Tambak Watu yang merupakan basecamp sekaligus Pos Perijinan. Untuk sampai pada pos pertama yaitu Pos Onto Beogo dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Dengan jalan yang masih cukup landai, kamu bisa menemukan tempat pemujaan pertama di jalur ini. Di sepanjang perjalanan kamu akan menemukan beberapa persimpangan, tapi tidak usah takut tersesat, karena kamu bisa mengikuti pipa air yang menuju ke Pos Onto Beogo. Pos Onto Beogo Menuju Pos Tampuono Estimasi waktu 1 Jam 15 menit Pendaikan dilanjutkan menuju pos kedua yaitu Pos Tampuono yang bisa ditempuh dengan waktu 1 jam 15 menit. Di jalur kamu masih bisa santai karena jalanannya masih belum terlalu menanjak. Nantinya kamu bisa menemukan sebuah warung di kiri jalur pendakian ini. Di jalur ini juga kamu bisa menemukan Sendang Kunti untuk mengisi persediaan minum kamu. Pos Tampuono Menuju Pos Sakri Estimasi waktu 15 menit Dari Pos kedua Tampuono menuju pos ketiga yaitu Pos Eyang Sakri, jaraknya tidak terlalu jauh dan hanya bisa ditempuh dalam waktu 15 menit. Nantinya kamu akan menemukan jalan menyimpang, tapi kamu bisa memilih jalan yang bertanda plang menuju Puncak Gunung Arjuno. Pos Eyang Sakri Menuju Pos Eyang Semar Estimasi waktu 1 jam 30 menit hingga 2 jam Perjalanan dari pos ketiga menuju pos 4 ini akan mulai berat karena jalanan akan dipenuhi dengan jalan menanjak dan bebatuan. Di sepanjang perjalanan kamu bisa menemukan tempat pemujaan seperti sebuah Pohon dengan bertuliskan Rahayu menggunakan aksara Jawa yang bisa kamu gunakan untuk beristirahat, setelah itu kamu juga akan menemukan sebuah patung semar yang juga menjadi tempat pemujaan dan gubug untuk beristirahat, di sini kamu bisa mengisi perbekalan air di mata air yang akan kamu temui di jalur ini. Untuk mencapai pos Eyang Semar dibutuhkan waktu 1 jam 30 menit hingga 2 jam. Pos Eyang Semar Menuju Pos Mangkutoromo Estimasi waktu 50 menit Meskipun jarak antara pos eyang semar menuju Pos Mangkutoromo cukup dekat dan hanya butuh waktu sekitar 50 menit, tapi medan yang akan kamu lalui cukup menguras tenaga dengan jalan berbatu, berkelok dan menanjak. Setelah sampai di Pos Mangkutoromo, kamu bisa beristirahat untuk mengembalikan energi karena pos ini cukup luas dan banyak gubug yang disediakan untuk beristirahat. Kamu juga harus mengisi penuh perbekalan air minum kamu di mata air yang ada di pos ini, karena setelah pos ini kamu tidak akan menemukan mata air lagi. Pos Mangkutoromo Menuju Pos Candi Sepilar Estimasi waktu 30 menit Perjalanan yang akan kamu tempuh dari Pos Mangkutoromo hingga Pos Candi Semar akan lebih berat dengan medan yang jauh lebih sulit. Kamu bisa menempuh waktu selama 30 menit untuk menuju pos ke lima ini. Pos Candi Sepilar Menuju Pos Jawa Dwipa Estimasi waktu 1 jam 30 menit Medan yang akan kamu lalui dari Pos Candi Sepilar menuju Pos Jawa Dwipa akan semakin sulit. Karena di sini kamu tidak akan menemukan jalan datar, melainkan jalan menanjak dengan medan bebatuan yang cukup menguras tenaga kamu. Dibutuhkan waktu hingga 1 jam 30 menit untuk menuju Pos Jawa Dwipa. Pos Jawa Dwipa Menuju Plawangan Estimasi waktu 3 jam Karena perjalanan menuju Pos Plawangan cukup melelahkan, maka sebaiknya kamu beristirahat di Pos Jawa Dwipa, sama seperti Pos Mangkutoromo di pos ini areanya juga cukup luas dan bisa digunakan untuk membangun tenda sebagai tempat istirahat untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya menuju Plawangan. Karena untuk menuju Plawangan bukan hanya jalan bebatuan dan menanjak yang akan kamu temui, tapi juga udara dingin dan oksigen yang menipis akan menjadi musuh terberat kamu. Baca Juga Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Di Pos Plawangan ini juga dikenal bukit yang diberi nama bukit penyesalan karena setelah melewati bukit di sini kamu akan merasa menyesal ketika melihat bukit lain yang harus kamu daki, sehingga bukit ini disebut sebagai bukit penyesalan. Di Plawanangan ini kamu juga akan menemukan jalan simpang yang memiliki petunjuk arah, satunya mengarah ke Puncak Arjuno dan satunya lagi mengarah ke jalur pendakian dari arah Lawang. Dibutuhkan waktu 3 jam untuk mencapai Plawangan. Pos Plawangan Menuju Puncak Ogal Agil Estimasi waktu 1 jam Setelah tiba di Plawangan, maka Puncak Gunung Arjuno atau yang disebut dengan Puncak Ogal Agil sudah mulai terlihat dan tentunya akan memacu semangat kamu untuk segera menuju ke sana. Dari Plawangan menuju puncak sendiri hanya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Tips Mendaki Gunung Arjuno via Purwosari Menurut saya pribadi setelah beberapa kali melakukan pendakian ada banyak sekali pendaki yang tidak sampai puncak bahkan saya pun pernah mengalaminya semua itu karena persiapan fisik, mental bahkan banyak faktor lainnya serta peralatan yang kita bawa kurang memadai pastinya. Maka dari itu mendaki gunung perlu persiapan yang matang, jangan hanya ikut-ikutan teman atau tergiur dengan pesona keindahan yang kamu lihat di sosial media, asal kamu tahu, mendaki gunung itu nyawa taruhannya. Berikut Tips Mendaki Gunung Arjuno via Purwosari. 1. Mendakilah dengan team yang berpengalaman, minimal pendakian 4 orang jangan pernah kurang dari itu, karena itulah prosedur pendakian. 2. Jangan pernah bicara sembarang, karena setiap gunung pasti berpenghuni, mendakilah dengan sopan layaknya kita bertamu kerumah pacar. 3. Perlengkapan pendakian harus lengkap, contoh kecil pakailah sepatu tracking dan teman-temannya yang lain. 3. Persiapan logistik harus lengkap serta bertenaga, ingat jangan terlalu over karena akan menambah bebanmu saja. Bawa air juga harus cukup. 4. Jika ada salah satu dari teman tidak bisa melanjutkan perjalanan sangat di wajibkan ada yang menemani jangan ditinggal. 5. Jangan pernah buang sampah sembarang serta mengambil apapun disaat mendaki, bawa kembali sampahmu. Baca juga Materi Dasar Survival Tips yang sudah saya sampaikan diatas menurut saya pribadi itulah point terpenting. Bila ada yang salah atau kurang, teman-teman petani adv bisa menambahkan di kolam komentar. Itu dia info lengkap pendakian Gunung Arjuno Via Purwosari yang bisa kamu jadikan refrensi untuk mencoba jalur ini agar dapat menikmati Puncak Gunung Arjuno. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu semua. Salam Lestari Salam Bunga Padi.
Jatim Pendakian Gunung Arjuno-Welirang kembali dibuka setelah ditutup akibat kebakaran hutan. Kepastian ini disampaikan Unit Pengelola Teknis UPT Taman Hutan Raya Tahura Raden Soerjo, Senin, 29 Mei 2023. Kepala Tahura Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi, mengatakan, saat ini kebakaran di kawasan Gunung Arjuno tersebut sudah padam, sehingga kembali dibuka untuk aktivitas pendakian. "Sudah dibuka kembali, kondisi sudah padam," kata Wahyudi, Senin, 29 Mei 2023. Wahyudi menjelaskan kebakaran yang terjadi di wilayah Gumandar, Kabupaten Pasuruan, tersebut menyebabkan areal seluas 58 hektare mengalami kerusakan. Saat ini, Tahura Raden Soerjo tengah melakukan pengamatan pasca-peristiwa kebakaran yang terjadi pada 25 Mei 2023. Menurutnya, dengan status sebagai Cagar Biosfer oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization UNESCO diharapkan akan ada perbaikan alam secara alami, mengingat material yang terbakar mayoritas merupakan semak-semak. "Kami akan lihat kondisi alam bagaimana, kalau bisa suksesi alami, akan alami. Kawasan konservasi seperti itu. Kemarin yang terbakar mayoritas semak-semak, bukan pepohonan," katanya. Dia menambahkan bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Arjuno-Welirang diharapkan waspada potensi kebakaran, mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim panas. Selain itu, para pendaki juga diharapkan waspada menggunakan peralatan khususnya pada saat memasak, tidak membuat api unggun dan membawa cadangan air yang mencukupi untuk menghindari dehidrasi. "Pendaki diharapkan waspada terhadap bahaya kebakaran, mereka juga harus waspada dalam menggunakan peralatannya. Tidak membuat api unggun, dan membawa cadangan air yang cukup untuk menghindari dehidrasi," ucap dia. Artikel terkait pedakian Gunung Arjuno-Welirang kembali dibuka menjadi berita paling banyak dibaca di kanal Daerah Berita lain yang juga banyak dibaca terkait penemuan mayat perempuan di Bangkalan. Jatim Mayat perempuan dengan leher nyaris putus menggemparkan warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Senin, 29 Mei 2023. Identitas korban diketahui berinisial H, 39, warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Mayat korban ditemukan pertama kali oleh ibunya dengan posisi tergeletak di halaman rumah. “Korban pertama kali ditemukan di depan rumah oleh ibunya,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Selasa, 20 Mei 2023. Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka di bagian leher hingga nyaris terputus, diduga akibat senjata tajam. “Luka di bagian leher dan perutnya,” ucapnya. Kapolres mengatakan jajarannya masih menyelidiki kasus mayat perempuan dengan leher nyaris putus yang diduga korban pembunuhan. Untuk mengungkap kasus tersebut, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, salah satunya suami korban. Saat ini, jasad korban sudah dievakuasi ke RSUD Syamrabu Bangkalan. “Ada enam saksi yang kami panggil untuk dimintai keterangan, termasuk suami korban,” ucapnya. Berita lain yang juga banyak dibaca ihwal kebakaran lahan dan hutan di Bangka Belitung. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Pangkalpinang Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi Bangka Belitung Babel mengakui kejadian kebakaran hutan dan lahan Karhutla hampir 90 persen ulah manusia. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa mengimbau dan meminta masyarakat tidak melakukan hal hal yang dapat meninmbulkan karhutla. Ia menjelaskan karhutla akibat ulah manusia di antaranya membuang puntung rokok yang masih ada bara api sembarangan. Lalu pembakaran sampah yang di tinggalkan, dan terakhir membuka kebun dengan cara membakar hutan atau lahan. "Ini yang saya sebutkan hampir 90 persen penyebab karhutla di Provinsi kita karena ulah manusia," kata Mikron, Selasa, 30 Mei 2023. Selain itu, bagi masyarakat yang membakar sampah tetap ditunggu tidak sampai ditinggalkan guna antisipasi api menjalar ke lahan lain. "Harus dipastikan saat ditinggalkan sampah yang dibakar apinya benar benar padam," tegasnya. Dan yang terakhir, lanjut Mikron masih adanya masyarakat yang dengan sengaja membuka kebun atau ladang dengan cara bakar hutan atau lahan. "Tidak boleh buka kebun dengan cara membakar apalagi musim kemarau, jika ketahuan akan kami tindak lanjuti ke jalur hukum karena dapat di pidana," ucap Mikron. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news
Jalur Pendakian Gunung Arjuno. Kegiatan mendaki gunung kini semakin diminati banyak kalangan dan Jawa Timur masih menjadi tujuan favorit para pendaki gunung. Bagaimana tidak, Jawa Timur memiliki beberapa gunung yang menyajikan trek beragam, seperti trek terpanjang Gunung Argopuro, trek tersulit di Gunung Raung dan tanah tertinggi di Jawa, Gunung Semeru. Tak hanya itu, pernah menjadi pusat pemerintahan pada zaman Kerajaan Majapahit, beberapa gunung di Jawa Timur juga menyimpan banyak peninggalan bersejarah di lerengnya. Sehingga, selain sekedar menikmati alam,menengok situs sejarah adalah bonus yang menarik. Gunung Arjuno adalah salah satu dari gunung di Jawa Timur yang memiliki situs sejarah di lerengnya. Hal ini membuat pendakian Gunung Arjuno semakin banyak diminati, hingga munculnya sistem baru seputar booking online Pendakian Gunung Arjuno. Gunung Arjuno berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno masuk di dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Timur dan merupakan gunung berapi istirahat. Banyaknya jalur pendakian ke Puncak Gunung Arjuno, UPT Taman hutan Raya Raden Soerjo menetapkan hanya 4 pos pendakian resmi, yaitu Pos Tretes, Pos Tambaksari, Pos Lawang dan Pos Sumber Brantas. Berikut beberapa jalur pendakian Gunung Arjuno JALUR RESMI 1. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Tretes Makadam Jalur Tretes Jalur pendakian Tretes merupakan jalur pendakian yang paling diminati para pendaki, jika diberi pilihan untuk mendaki Gunung Arjuno. Jalur Tretes sangat populer dan selalu ramai di akhir pekan. Jalur Tretes diakui menjadi jalur yang paling mudah dan relatif singkat, meski faktanya tetap saja harus ngos-ngosan untuk ke puncak. Jalur Tretes akan melewati 5 pos sebelum ke puncak, yaitu Pet Bocor, Kop-kopan, Pondokan, Lembang Kidang dan Savana 2. Di jalur pendakian gunung arjuno via Tretes ini, akan melewati tempat fenomenal bernama Alas Lali Jiwo dan tanjakan fenomenal berjuluk Tanjakan Asu. Bagi yang tidak punya waktu panjang, mendaki lewat jalur Tretes sangat direkomendasikan. Jika ada waktu panjang, bisa sekalian melipir ke puncak Gunung Welirang, sekaligus Gunung Kembar 1 & 2. Durasi Pendakian Normal 2 - 3 hari. Sumber Mata Air Pet Bocor, Kop-kopan, Pondokan, Savana 2. Camp Ideal Kop-kopan, Pondokan, Lembah Kidang, Savana 2. Lokasi Basecamp Tretes 523 Tretes, Pecalukan, Prigen, Semeru, Prigen, Kec. Prigen, Pasuruan, Jawa Timur Map Klik Disini Kontak Basecamp Tretes 085 330 893837 2. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Purwosari Mangkutoromo Jika ingin jalur pendakian yang magis nya terasa, jalur Purwosari bisa dicoba. Di jalur pendakian ini, tak hanya pendaki gunung saja yang dijumpai, tetapi juga pelaku spiritual. Meski terbilang panjang dan membutuhkan durasi yang lebih lama, jalur pendakian Gunung Arjuno via Purwosari sangat menarik, karena di sepanjang lerengnya yang teduh, ada beberapa tempat khusus untuk spiritual. Tak hanya itu juga, ada beberapa situs bersejarah di pos-pos tertentu. Di jalur pendakian Purwosari, akan melewati 7 pos, yaitu Onto Boego, Tampuono, Eyang Sakri, Eyang Semar, Mangkutoromo, Candi Sepilar dan Jawa Dwipa. Bisa dibilang, pendakian jalur spiritual Gunung Arjuno ini tidak membosankan dan penuh nuansa campuran. Mungkin lelahnya mendaki akan cepat terobati ketika sampai di pos-pos yang sangat nyaman dan teduh disana. Durasi Pendakian Normal 3 hari Sumber Mata Air Pos 2 Tampuono, Pos 4 Eyang Semar, Pos 5 Mangkutoromo. Camp Ideal Mangkutoromo, Jawa Dwipa. Lokasi Basecamp Purwosari Tambak Watu, Tambak Sari, Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur Map Klik Disini Kontak Basecamp Purwosari 0856-4859-5150 Basecamp merah putih Pandean 3. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Lawang Jalur Alternatif Jalur pendakian Lawang bisa menjadi pilihan alternatif ketiga jika ingin pendakian yang lebih menantang, cepat dan melelahkan. Sebelum mendaki, puncak Gunung Arjuno sudah tampak jelas. Bisa dibayangkan bagaimana jalur menanjaknya yang tegak lurus menanjak. Jalur pendakian Gunung Arjuno via Lawang menyuguhkan pemandangan indah berupa perkebunan teh dan perbukitan di dalam pendakiannya. Tapi jangan terpesona, karena treknya bakal membuat lelah maksimal. Meski jalur relatif pendek, itu memang sesuai dengan tanjakan yang ditawarkan. Jalur yang menanjak tanpa henti sepertinya hanya berakhir setibanya di pos-pos yang ada lerengnya. Di jalur pendakian via Lawang, akan melewati empat pos sebelum batas vegetasi menuju puncak, yaitu Alang-alang, Lincing, Mahapena dan Gombes. Sebelum batas vegetasi, akan melewati perpotongan jalur ke arah jalur Purwosari. Durasi Pendakian Normal 2 hari Sumber Mata Air Dekat Pos 2Camp Ideal Pos 3, Pos Basecamp Lawang Gemuk Utara, Wonorejo, Kec. Lawang, Malang, Jawa Timur Map Klik DisiniKontak Basecamp Lawang 081 330 787 722 4. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Batu Pendakian via batu atau yang akrab dengan pendakian via Pos Sumber Brantas ini adalah jalur pendakian resmi terakhir disamping tiga jalur pendakian yang telah disebutkan diatas. Jalur pendakian via Batu ini berada di barat kaki Gunung Welirang. Sehingga lebih cepat ke Welirang daripada ke Arjuno, tinggal pilih. Jalur pendakian Gunung Arjuno via Batu ini banyak percabangan. Sehingga lebih enak mengajak teman yang sudah pernah lewat jalur ini daripada bingung menentukan arah. Jalur pendakian via Batu memang masih asri dan belum sering dilewati. Sehingga semak dan perdu masih tumbuh liar menutupi jalan setapak di awal pendakian. Semakin keatas, jalur yang rapat akan mulai terbuka. Di jalur pendakian via Batu, akan melewati beberapa area seperti Watu Gede, Lembah Kembar, Alas Lali Jiwo, Lengkean atau Lembah Kembar dan Lapangan Kotak. Setelah melewati area itu, akan bertemu persimpangan ke jalur pendakian Tretes. Sumber air di area ini ada dekat pos dibawah dan itu sudah sumber air terakhir. Di dekat lapangan kotak juga ada sumber air yang disebut Loji, tetapi sudah hampir tidak ada, khususnya musim kemarau. Durasi Pendakian Normal 2 hari Sumber Mata Air -Camp Ideal Watu Basecamp Batu Jl. Raya Sumber Brantas Sumber Brantas, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur Map Klik Disini Kontak Basecamp Batu 0822-3460-4229 Itu adalah 4 jalur resmi pendakian Gunung Arjuno yang bisa didaki kapanpun kecuali ditutup, dengan menggunakan sistem booking online. JALUR TIDAK RESMI 5. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Kaliandra Tidak banyak yang tau jalur pendakian kaliandra ini. Meski disebut memiliki pemandangan yang indah dan masih asri, jalur pendakian ini bukan pendakian resmi. Sehingga segala resiko harus ditanggung pendaki sendiri. Pendakian via Kaliandra merupakan jalur baru pendakian Gunung Arjuno dan kebanyakan hanya penduduk lokal yang tahu jalur ini. Jalur naik nya berupa bebatuan hingga sampai pos 1 dan dilanjutkan jalur tanah padar, sangat berbeda sekali dengan jalur Tretes. Meski disebut memiliki jalur yang tidak separah jalur lainnya, tetap saja pendakian Gunung Arjuno akan selalu menyita banyak tenaga. Di jalur pendakian via Kaliandra akan melewati empat pos sebelum sampai di pos Lembah Kidang. Durasi Pendakian Normal 2 - 3 hari Sumber Mata Air Pos 4Camp Ideal Lembah KidangLokasi Desa Gamoh, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Dekat Yayasan Kaliandra Map Klik Disini 6. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Sumbergondo Jika Cangar sudah menjadi jalur resmi, pendakian via Sumbergondo Batu ini belum diresmikan. Meski terbilang baru, jalur baru pendakian Gunung Arjuno mulai diminati pendaki, karena jalurnya yang tidak terlalu menanjak. Sehingga jalur ini cocok untuk pendaki pemula. Meski belum resmi, pendaki yang ingin melewati jalur ini harus mendaftarkan rombongannya ke pihak Taman Hutan Raya Tahura dan perhutani melalui warga, agar tetap terdata. Start point jalur ini dimulai di ketinggian mdpl. Jadi, selanjutnya, trek pendakian tetap menanjak tidak securam jalur pendakian lainnya. Pendakian gunung Arjuno via Sumbergondo akan melewati empat pos, yaitu Petung Lanang, Alas Bimo, Elvara atau Alas Kobong dan Gebut atau batas vegetasi. Petualangan tak hanya sampai disitu, karena setelah melewati empat pos, akan menempuh jalur Taman Keputren, jalur Gentong Growah dan Pasar Dieng, sebelum sampai ke puncak Gunung Arjuno. Durasi Pendakian Normal 3 - 4 hari Sumber Mata Air -Camp Ideal Pos 2, Puncak KeputrenLokasi Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, kota Batu, Jawa Timur 7. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Karangploso Dulu, jalur pendakian via Karangploso ini sempat ramai oleh pendaki untuk mempelajari ilmu navigasi. Biasanya, pendaki yang melewati jalur ini memiliki basecamp di warung makan Bu Sutami. Jalur pendakian Gunung Arjuno via Karangploso akan melewati 4 pos sebelum sampai ke puncak. Jalur ke Pos 1 masih berupa perkebunan penduduk. Pemandangan indah bisa didapatkan mulai dari Pos 2 yang menampakkan Gunung Putri Tidur dan luasnya Kota Malang. Karena jarang dilewati, membawa penebas ilalang sangat diperlukan untuk sampai ke puncak. Karena jalurnya sudah mulai tertutup, sebaiknya melengkapi peralatan pendakian dengan alat navigasi yang lengkap. Durasi Pendakian Normal 3 - 4 hari Sumber Mata Air -Camp Ideal Pos 2, Pos 4Lokasi Karangploso, Malang, Jawa Timur 8. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Sumberawan Jalur pendakian yang satu ini banyak membuat para pendaki penasaran, karena jalur pendakian Sumberawan adalah jalur tidak resmi dan hanya diakses masyarakat sekitar untuk mencari rumput, berkebun dan lain sebagainya. Informasi tentang jalur pendakian via Sumberawan ini tidak begitu jelas dan mungkin hanya masyarakat sekitar yang tau. Kabarnya, jalur pendakian ini juga akan melewati jalur Gunung Mujur. 9. Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Pure Jalur pendakian Gunung Arjuno yang paling tidak populer adalah jalur pure. Jalur pendakian ini dekat dengan jalur Sumbergondo. Kedua jalur tersebut akan bertemu di area Taman Keputren. Jalur pura ini juga akan bertemu dengan jalur Tretes dan Sumber Brantas Batu di area Pasar Dieng. Pendakian Gunung Arjuno via Pure akan melewati beberapa lokasi, yaitu Pure Gabes, Curah Wedi, Gentong Groah, Goa Mintorogo, Goa Sakri, Puncak Indrokilo dan Pasar Dieng. Adanya jalur pendakian Sumbergondo, membuka juga jalur pendakian lain yang ada tak jauh di dekatnya. Namun, jalur pendakian via Pure masih minim informasi, dan seperti point 8 diatas, mungkin hanya masyarakat sekitar yang tau. Itu adalah 9 jalur pendakian Gunung Arjuno, dengan 4 jalur resmi dan 5 jalur tidak resmi. Pihak UPT Taman hutan Raya Raden Soerjo, menghimbau supaya pendaki mendaki jalur resmi dan apabila ingin mendaki jalur lain, harap tetap menghubungi pihak terkait untuk pendataan.
11 April 2019 0745 — Salah satu jalur pendakian Gunung Arjuno adalah melalui Purwosari. Jalur pendakian ini terbilang sepi jika dibandingkan dengan jalur-jalur pendakian lainnya di gunung yang memiliki ketinggian meter di atas permukaan laut mdpl itu. Untuk itu, kalian harus mempersiapkan segalanya jika akan melalui jalur Purwosari. Berikut ini beberapa tips untuk mendaki gunung Arjuno via Purwosari seperti dirangkum dari berbagai sumber. 1. Bila melakukan pendakian di musim hujan, di jalur pendakian Purwosari ini akan dapat menemukan sumber air di sepanjang jalur. Namun, jika di musim kemarau, sumber air hanya bisa ditemui di Pos 2 dan Mangkutoromo. 2. Kalian akan menemukan warung di Pos 2, tempat yang cocok untuk beristirahat dan berteduh. 3. Jangan pernah merusak situs-situs sakral atau tempat pemujaan yang ada di sana, apapun alasannya. 4. Lokasi yang cocok atau ideal untuk mendirikan tenda di jalur pendakian Purwosari ini adalah di Mangkutoromo. Pasalnya, di lokasi tersebut, kalian akan menemukan sumber air dan shelter juga. 5. Kalian juga bisa mendirikan tenda di Jawadwipa, jika merasa di Mangkutoromo terlalu jauh jaraknya dengan Puncak. MC/DC Foto Instagram/gandhanganom16
jalur pendakian gunung arjuno via purwosari